Sejarah kebaya
kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke malaka, jawa, bali, sumatra, dan sulawasi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
ada dua teori tentang asal usul kebaya di indonesia, teori pertama mengatakan kebaya di bawa oleh pedagang arab yang datang ke indonesia pada zaman kolonial portugis, dari penelusuran linguistik kata kebaya berasal dari bahasa arab "abaya" tunik panjang khas arab.
teori ke dua mengatakan kebaya awal nya merupakan kain tunik perempuan pada masa kekaisaran tiongkok dan di perkenalkan ketika ada imigrasi besar besaran ke asia selatan dan tenggara, jadi sebenar nya kebaya telah lama di pakai di melaka yg di pakai wanita melayu dan etnis cina peranakan dengan perbedaan sedikit design nya, untuk wanita etnis cina kebaya lebih di kenal dengan kebaya encim dan chongsam.
dari kesimpang siuran cerita karena tidak ada bukti autenti nya kemudia timbul pertanyaan,apa kah kebaya sudah di pakai wanita indonesia sebelum kolonial poertugis datang?
menilik dari sejarah panjang hubungan dagang antara indonesia dengan pedagan pedagang arab jauh sebelum portugis datang masyarakat indonesia sudah terbiasa menjalin hubungan dagang dengan arab dan cina, tapi dari artefak peniggalan kuno tidak di temu kan bukti bukti autentik bahwa kebaya sudah di pakai oleh wanita wanita indonesia sebelum abad ke 15, masyarakat indonesia sebelum abad 15 lebih mengenal kain tenunan sebagai busana sehari hari yang terbuat dari bahan serat alam indonesia, kain dari bahan bahan itu sangat mudah hancur dan rusak kareana kelembab cuaca.
di era 70-90 an kebaya lebih dominan di hiasi ornamen bordir, denyut perdagangan kebaya tak lepas dari barometer real nya di centra perdagangan pakaian yakni pasar tanah abang, di zaman 70-90 an kebaya belum di buat jadi produk siap pakai sebab kebaya adalah barang ekslufif harus di buat sesuai bentuk badan pemakai, dan memang kebaya itu elok di pandang bila pas di badan pemakai, baik di bagian pundak, pinggang serta bagian pinggul, apa bila kebaya itu tidak benar benar mengikuti bentuk lekuk tubuh pemakai walau pun mahal tetap tidak akan tampak mewah dan ekslusif.memasuki tahun 2000 an pergeseran trend kebaya mulai beralih pada produk kebaya instan siap pakai trend pasar beralih ke kebaya berpayet hal yang tidak di ketahui banyak orang di balik mulus nya pergeseran trend mode kebaya menyisa kan kisah kisah tragedi pedagang kebaya bahan bordiran sampai ke akar akar nya industri konveksi bordiran satu persatu berjatuhan menjadi bangkrut kemudian gulung tikar ada yg bisa bangkit dan beralih ke peradangan kebaya jadi berpayet banyak juga bermigrasi ke perdagangan pakaian gamis, semenjak tahun 2005perdangan kebaya jadi berpayet semakin tumbuh seiring makin meredup nya industri kebaya bakal bordiran yang tak bisa di bendung dan tidak bisa di pungkiri perdagangan dari berbagai aspek kebaya jadi berpayet lebih praktis dan ekonomis.
Indonesian Rupiah Converter
